Dewasa ini, semua aktifitas dan
rutinitas dalam masyarakat menjadi sangat cepat dan tidak dapat diberhentikan
perkembangannya. Karena itu semua masyarakat menginginkan semua hal yang cepat
seperti makanan, koneksi internet, belanja, pertemuan lewat online, dan bahkan transportasi. Untuk
dapat menuju suatu tempat ke tempat yang lain diperlukannya sarana atau alat
transportasi yang cepat, nyaman, dan aman untuk mengantarkan penumpang menuju
tempat yang diinginkan.
Terlebih di kota-kota
besar seperti Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, dll., dimana kemacetan
menjadi sebuah rutinitas yang tidak bisa dihindari. Karena itu, beragam alat
transportasi di kota besar seperti bajaj, ojeg, transjakarta, bis, angkot, kereta,
dan taksi sangatlah dibutuhkan oleh banyak masyarakat untuk menghindari
kemacetan tersebut. Namun, kurang baiknya sarana dan keamanan yang diberikan
membuat sebagian besar orang memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi
mereka. Terlebih taksi yang memang sangat dibutuhkan dan menjadi sarana transportasi
penting bagi kalangan masyarakat kelas menengah keatas, namun kurang dapat
melayani karena jumlah unit taksi yang terbatas.
PT.
Express Transindo Utama Tbk., yang bergerak di bidang jasa pelayanan alat
transportasi taksi yang dikenal dengan Taksi Express ini akan menambah 2.000
unit armada sehingga total armada yang dimilikinya di akhir tahun 2014 dapat
mencapai 12.000 unit. Hal ini masih sangat kecil dan masih kalah terhadap
saingannya “si burung biru” atau Blue Bird Group yang setiap tahunnya menambah
9.000 unit. Dengan taksi sebanyak ini masih belum mampu untuk memenuhi
kebutuhan konsumen yang tinggi dan juga masih banyak konsumen yang belum bisa
dilayani.
Dari
segi operasi Taksi Express masih kalah dengan Blue Bird Group, dimana Taksi Express
menduduiki peringkat ke-2 setelah Blue Bird Group. Dalam Sistem Informasi
Manajemen, Taksi Express lebih unggul karena menggunakan sistem Digital Dispatch System (DDS) dimana
sistem ini hanya digunakan oleh Taksi Express dan tidak digunakan oleh kompetitor
lain. DDS menggunakan sistem real-time
yang artinya hanya supir yang berada pada radius 3 km atau radius terdekatlah
yang akan mendapatkan pesanan dan harus menerima pesanan tersebut, berbeda
dengan Blue Bird yang dapat menolak pesanan tersebut sesuai dengan keinginan
supir.
Taksi
Express juga menggunakan sistem Express Now yang berarti “express is now” dan terdapat fitur-fitur seperti e-mail, call center, lost and found,
customer care, dll., Pada sistem ini konsumen akan lebih dimanjakan dengan
Taksi Express, seperti pada fitur lost
and found yang menjadi komunikasi paling efektif antara penumpang dan
penyedia layanan jasa pada saat penumpang mempunyai barang yang tertinggal di
dalam taksi. Namun, sistem ini juga masih belum bisa mengalahkan Blue Bird
Group.
Taksi
Express terus meningkatkan pelayanan dalam hal kenyaman tapi tidak dalam hal
kemanan, terlebih pada saat ini banyak sekali kasus penipuan, pencopetan,
pemerasan, dan pelecehan yang dilakukan oleh supir taksi ‘gadungan’. Yang
dimaksud disini adalah supir taksi yang tidak resmi beroperasi dengan
menggunakan mobil taksi yang dimiliki oleh supir taksi resmi, singkatnya
seperti mobil taksi yang berpindah tangan kepada supir lain.
Tanda
pengenal yang terdapat dalam taksi terkadang dapat dimanipulasi atau dipalsukan
oleh supir gadungan sehingga terlihat seperti supir resmi. Solusi yang pertama adalah
pada Sistem Informasi Manajemen ini Taksi Express dapat menggunakan sistem finger print atau sebuah alat yang dapat
mengidentifikasi orang (supir), alat ini ditempel pada taksi sehingga pada awal
penumpang naik dan untuk memastikan supir resmi atau bukan, supir taksi dapat
menempelkan jarinya di alat tersebut dan jika bukan supir asli maka alat yang
akan memberitahunya dan pada saat itulah konsumen harus keluar dari taksi
tersebut.
Solusi
yang kedua adalah sistem jam kerja supir, maksudnya adalah setiap supir yang
bekerja di Taksi Express harus absen pada saat awal kerja dan akhir kerja tiap
harinya di tempat yang bersangkutan. Lalu Taksi Express memberikan batasan
waktu kerja bagi para supir sehingga lebih disiplin masalah waktu, Taksi Express juga membuat kebijakan untuk
memarkir mobil pada saat selesai jam kerja ditempat yang ditentukan. Jadi jika
ada mobil yang belum diparkir ditempat dan jam yang sudah ditentukan maka pihak
manajemen harus mencurigai supir tersebut.
Taksi
Express juga dapat memberikan kemudahan dalam proses transaksi seperti menggunakan
kartu kredit untuk proses pembayaran sehingga konsumen tidak perlu lagi
menggunakan uang tunai, dan hal ini juga mendukung program pemerintah tentang
penggunaan transaksi non-tunai. Dan untuk mendukung kebijakan tersebut Taksi
Express dapat bekerja sama dengan semua bank demi untuk memberikan kemudahan
bagi konsumen.
Selain itu juga Taksi
Express dapat bekerja sama dengan asuransi Jasa Marga seperti TransJakarta.
Sehingga setiap penumpang Taksi Express mendapatkan asuransi jiwa yang akan
berlaku jika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan. Hal ini
tentu saja menjadi nilai tambah tersendiri bagi setiap konsumen yang
menggunakan jasa transportasi dari Taksi Express.
No comments:
Post a Comment