Friday 28 February 2014

Mensubmit atau Mempromosikan Blog ke 2500 Link Sekaligus

Assalamualaikum

Untuk para blogger pemula, memposting blog yang berkualitas dan berkuantitas merupakan salah satu kunci agar blog bisa berkembang dan banyak dikunjungi oleh para pembaca. Namun, apa cara tersebut sudah cukup?? Jawabannya adalah BELUM, karena kita perlu melakukan beberapa hal, seperti men-desain blog kita agar tampil lebih menarik, mem-filter mana saja yang harus masuk ke blog kita, dan yang paling utama dari semua ini adalah promosi.

Promosi blog bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti men-share di facebook, twitter, dan jejaring sosial lainnya. Dan pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi satu cara yang menurut saya efisien dan efektif, yaitu dengan memakai jasa dari situs imtalk.

Dengan menggunakkan imtalk ini kalian bisa menyebarkan link website/blog anda ke 2500 situs yang ada secara GRATIS!! Untuk mengikutinya ikuti langkah berikut :
1. Buka link-nya Disini
2. Setelah itu, di skip aja adv-nya. Klik Skip disebelah kanan atas.
3. Masukkan URL dari Website/Blog yang kamu punya, setelah itu masukkan pula kata kunci yang menggambarkan Website/Blog kamu.
4. Setelah itu pilih limit number sesuai dengan keinginan agan-agan semua. Sebaiknya untuk situs baru, pilih 50, 100, dst. secara bertahap.
6. setelah itu klik Submit dan tunggu prosesnya hingga selesai dan jangan ditutup tab browsernya. Memang akan ada beberapa submit yang gagal tapi lebih banyak berhasilnya.

7. demikian dari postingan stupider-man.blogspot.com kali ini, jangan lupa difollow dan di comment ya :)

Wasalamualaikum

Thursday 27 February 2014

CSR PT. Unilever Indonesia Tbk.

CSR (Corporate Social Responsibility)
     adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.

Berikut ini diuraikan secara ringkas program-program CSR Yayasan Unilever Indonesia:

 1)      Public Health and Education (PHE) Program.
Public Health and Education Program merupakan program CSR yang memberi fokus pada kebersihan dan kesehatan dalam masyarakat. Tujuan PHE Program adalah mempromosikan gaya hidup sehat di masyarakat dan mengurangi angka kematian dan angka orang sakit yang disebabkan oleh diare dan malaria, melalui penyediaan akses sanitasi yang lebih baik dan perubahan perilaku masyarakat dengan mendorong mereka untuk menjalankan gaya hidup sehat.
Strategi yang dibangun dalam pelaksanaan program ini yakni pertama, Unilever mencari pemimpin potensial di dalam masyarakat dengan memberikan sosialisasi tentang program-program PHE. Kedua,pengembangan kader melalui pelatihan. Ketiga, para kader kesehatan akan menyebarkan pengetahuan mereka dengan mengadakan generative training. Dan keempat, lahirlah kader kesehatan yang baru. Para kader inilah yang menjadi agen perubahan di masyarakat dan menjamin keberlanjutan program.

2)      Humanitarian Aid Program
Humanitarian Aid Program berfokus pada bantuan kemanusiaan pasca bencana alam. Unilever bekerja sama dengan beberapa organisasi, seperti Indonesia Peduli, Peduli Bengkulu, dan Berbagi untuk Indonesia dalam mengumpulkan dana dan mendistribusikan bantuan kepada korban bencana alam pada masa gawat darurat dan rekonstruksi. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan, yakni mendirikan sekolah berstandar internasional pasca gempa dan tsunami di Aceh (26 Desember 2004) dalam kerjasama dengan Media Group. Membangun pusat pelatihan pasca gempa dan tsunami Aceh (2004) bersama Yayasan Nurani Dunia. Mendirikan beberapa fasilitas publik berupa 5 puskesmas, 1 balai masyarakat, dan 1 taman kanak-kanak pasca gempa 27 Mei 2006 di Yogyakarta mendoasikan berbagai produk dan mendirikan dapur umum dan memproduksi 3.000 nasi bungkus selama 5 hari saat banjir besar melanda Jakarta (Februari 2007) membangun perbaikan fasilitas di Pesantren Darujanna dan di sekitar Bengkulu Utara pasca gempa Bengkulu (12 September 2007) dan menyiapkan dan mendistribusikan 8.000 paket bantuan untuk korban banjir di kawasan Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta dalam kerjasama dengan forum Berbagi untuk Indonesia.

3)      Small Medium Enterprise Development Program
Small Medium Enterprise Development Program dilakukan dalam bentuk Black Soybean Farmers Development. Program ini dilakukan dalam kerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) untuk melibatkan petani dalam memproduksi kedelai hitam berkualitas, yang dikenal dengan MALLIKA atau ‘kerajaan’. UGM menyediakan ahli pertanian untuk pendampingan petani, sedangkan Unilever memberikan jaminan pasar dengan komitmen membeli komoditas petani dengan harga yang disepakati bersama, dan menyalurkan bantuan sarana produksi bagi para petani yang membutuhkan melalui koperasi tani. Program ini juga melibatkan kaum perempuan. Lokasi pelaksanaan program adalah Ciwalen, Yogyakarta, Nganjuk, dan Trenggalek. Hingga 2007 sudah dikelola 600 hektar lahan kedelai hitam oleh 600 petani.

4)      Environment Program
Environment Program dilaksanakan untuk memecahkan masalah lingkungan, terutama masalah sampah, yang salah satu sumber utamanya berasal dari sampah rumah tangga. Environment Program ini dilakukan pertama kali di Surabaya (2005) dengan tema”Surabaya Green & Clean”. Masyarakat dididik mengenai pemilahan sampah; sampah organik untuk kompos, sedangkan sampah an-organik didaur ulang. Di samping itu, masyarakat juga didorong untuk melakukan penghijauan di sekitar rumah mereka. Mereka dilatih untuk mengembangkan pengetahuan serta kepemimpinan dan berperan sebagai teladan bagi warga sekitar, menjadi duta lingkungan hidup, dan sumber informasi serta gagasan. Sebagai buah dari program ini, kota Surabaya memperoleh penghargaan internasional Energy Globe Award karena dinilai berhasil menyelamatkan Sungai Brantas.

Cara Mengatur Postingan Blog di Beranda

Assalamualaikum,,

Kali ini mau ngebantu sesama blogger Indonesia nih, kadang masalah yang dialami oleh para blogger adalah ketika mempunyai banyak postingan di beranda dan kita sebagai blogger tidak tahu cara mengaturnya. Maka dari itu kali ini bakal nge-share cara mengatur beranda di blog dengan baik dan benar hehehe....

Berikut langkah-langkahnya :

1. Masuk atau login dengan username yang agan punya.
2. Klik Dasbor blog yang berisi dengan semua pengaturan di blog agan
3. Pada pilihan, agan pilih Setelan atau Setting

 4. Pilih Pos dan Komentar

5. Lihat pada bagian Pos, dan tinggal diatur berapapun yang agan mau di beranda blog agan


6. Setelah itu klik Simpan Setelan yang ada di pojok kanan atas
  

Demikian postingan blog kali ini, semoga bermanfaat ya gan, jangan lupa di comment dan di follow ya gan
Wassalamualaikum :)

Wednesday 26 February 2014

Jan Koum - Pendiri WhatsApp "From Zero to Hero"

Kiri Brian Acton ; Kanan Jan Koum
Jan Koum, seorang imigran dari Ukraina, sangat miskin ketika bersama ibunya pindah ke Amerika Seikat (AS) pada 1992. lantaran tak punya uang, Koum yang ketika itu berusia 16 tahun bergantung pada jaminan sosial dan mengantre kupon makanan.

Namun, kini nasib pendiri WhatsApp itu berubah drastis. Seiring akusisi WhatsApp oleh Facebook , dia menjadi miliarder baru dalam dunia teknologi informasi. Dengan kepemilikan saham 45 persen di WhatsApp, kekayaan Koum, sebagaimana ditulis Forbes mencapai USD6,8 miliar atau sekitar Rp80 triliun.

Koum bukan orang yang lupa dengan sejarah hidup. Penandatangan kontrak akuisis WhatsApp dilakukan olehnya di sebuah gedung kosong. Ternyata di gedung itulah kenangan memilukan pernah dialami Koum karena dia dan ibunya kerap Antre kupon makan di kota Mountain View, Silicon Valley, California, AS. Kota itu pula yang menjadi kantor pusat WhatsApp. Koum mendeskripsikan masa remajanya sebagai pemicu masalah di sekolah. Untuk menyambung hidup, dia bekerja sebagai tukang sapu di toko makanan.


Pria kelahiran 24 Februari 1976 ini masuk ke dunia teknologi informasi dengan belajar secara mandiri. Dia rajin membaca buku bekas yang di belinya hingga kemudian menuntut Ilmu di Universitas San Jose di Silicon Valley. Sambil kuliah, dia bekerja sampingan di Yahoo. Di perusahaan internet raksasa itu, Koum bertemu dengan Brian Acton yang lantas menjadi sahabatnya.

Acton dianggap sebagai mentor oleh Koum yang selalu mengajarkan sikap “tidak omong kosong”. Acton dan koum meninggalkan Yahoo pada 2007. Selama satu tahun, mereka berkeliling ke negara-negara Amerika Selatan. Mereka juga pernah mengajukan lamaran ke Facebook, tetapi ditolak.

Dibukanya layanan aplikasi Apple menciptakan peluang bagi Koum. Ide awalnya adalah membuat layanan pesan Smartphone yang terhubung dengan daftar kontak telepon. Untuk mengembangkan idenya. Koum mengajak Acton yang saat itu masih menganggur. Pada 2009, Koum dan Acton mendirikan WhatsApp yang diambil dari fase “WhatsApp?” tidak ada Iklan, tidak Ada permainan, tidak ada tipu muslihat”. Prinsip itu juga diaplikasikan di WhatsApp.

WhatsApp berkembang pesat dan kini memiliki 450 juta pengguna. Para pakar menyebut jumlah pengguna WhatsApp mencapai 1 miliar pada 2016 mendatang. Meski pendapat tahunannya hanya USD20 juta, Facebook menghargainya dengan USD19 miliar saat mengakusisi WhatsApp.

Koum tidak sendirian. Seperti dikutip dari Business Insider, ada nama-nama miliarder lain yang pernah merasakan pahit getirnya kehidupan. Kenny Troutt, pendiri Excel Communication, dulu harus membayar kuliah dengan bekerja sebagai agen asuransi.

Lantas pada 1988, dia mendirikan perusahaan ponsel Excel Communications. Perusahaannya go public pada 1996 dan dua tahun kemudian bergabung dengan Teleglobe dengan nilai transaksi USD3,5 miliar atau Rp41 triliun. Kini, dia memilih pensiun.

Pendiri Starbucks, Howard Schultz, tumbuh besar di permukiman kumuh. ”Saya tumbuh besar, saya selalu merasa seperti hidup di sisi perlombaan. Saya tahu banyak oang yang, memiliki kekayaan, banyak uang, dan keluarga bahagia," katanya kepada tabloid Mirror.

Latar belakang kemiskinan itulah yang memicu kesuksesan hingga dia menjadi miliarder dengan kekayaan USD2 miliar atau Rp23,36 triliun. Selepas kuliah di Universitas Northern Michigan, dia memilih bekerja di Xerox. Setelah itu, dia mengakusisi sebuah kedai kopi dan diberi nama Starbucks. Dia menjadi CEO Starbucks pada 1987 dan kin tekah memiliki jaringan 16.000 kedai di seluruh dunia.

Nama lain adalah investor ternama Ken Langone yang memiliki Kekayaan USD2,1 miliar atau Rp24, 52 triliun. Dia dilahirkan dari keluarga sederhana. Orang tuanya bekerja sebagai tukang ledeng dan pelayan kafe. Untuk membayar kuliah Langone di Bucknel University, orang tuanya terpaksa menggadaikan rumah. Pada 1968, Langone bekerja dengan Ross Perot di electronic data Systems (HP). Dua tahun kemudian, dia bermitra dengan Benard Marcus mendirikan Home Depot dan go public pada 1981.

Lahir dari keluarga miskin di Mississippi, Oprah Winfrey kini menjadi ratu talkshow edngan kekayaan senilai USD2,9 milar atau Rp33,87 triliun. Pada usia 19 tahun, dia menjadi koresponden televisi. Kemudian pada 1983 dia memilih pergi ke Chicago dan bekerja untuk talkshow Am hingga kemudian di kenal dengan The Oprah Winfrey Show.

Pengusaha keturunan Pakistan Shahid Khan dulu pernah bekerja sebagai pencuci piring dengan gaji USD1,2  pekerja itu dijalani ketika dia masih kuliah di Universitas Illinois. Kini, kekayaannya mencapai USD3,88 miliar dengan menjalankan Flex-N-gate.

Ada juga Kirk kerkorian yang pernah harus putus sekolah dan terpaksa menjadi petinjau untuk keluarganya. Dia juga pernah bekerja di angkatan Udara kerjaan Inggris selama Perang Dunia II. Kini, dia memiliki resor dan hotel terbesar di Las Vegas.

John Paul De joria Merupakan orang di belakang kesuksesaan Patron Tequila dengan kekayaan USD4 miliar. Siapa sangka bahwa pada usia 10 tahun dia terpaksa harus jual Koran untuk membantu keluarganya.

Yang tak kalah menarik adalah pialang legendaries George Soros. Saat masih kuliah di London School Of economics, dia bekerja sebagai pelayan restoran dan tukang angkut barang di stasiun kereta di London. Kini, semua orang tahu siapa soros. Kekayaannya hingga September 2013 ditaksir mencapai USD20 miliar. (Koran SINDO//wdi)