Jenis suntik ini adalah salah satu prosedur untuk menghambat gen
SLC24A5, yakni gen yang mempengaruhi jumlah melanosit dalam kulit.
Melanosit mempengaruhi warna kulit, semakin banyak jumlah melanosit maka
akan semakin gelap warna kulit seseorang.
“Injeksi kromosom akan menekan gen. Wanita di Asia, Afrika, atau ras
lain yang berkulit gelap bisa menjadi lebih putih kulitnya,” ujar dr
Reinis, seorang dokter estetika dalam sebuah talkshow di Ninety Nine
Resto and Bar.
Untuk memperoleh kulit yang lebih putih dan cerah, maka injeksi
dilakukan setiap dua hari sekali sebanyak 10 cc. Untuk memperoleh kulit
yang putih, wanita di Asia yang memiliki kecenderungan kulit berwarna
lebih gelap setidaknya memerlukan 18 kali proses injeksi. Sementara itu,
untuk wanita ras Kaukasia atau yang memiliki kecenderungan kulit
berwarna putih, maka hasil sudah dapat dilihat sebelum dilakukan 18 kali
injeksi.
Selain memutihkan kulit, dr. Reinis mengungkapkan, suntik kromosomun
dapat pula menjadi solusi atas tanda-tanda penuaan maupun gangguan
kulit, seperti flek, jerawat, kerutan, hingga keriput. Suntik ini,
lanjut dr. Reinis, dapat dilakukan pada setiap tahapan usia.
“Kalau kulit remaja atau memasuki masa puber rata-rata, yang biasanya
datang adalah kulit berjerawat. Usia 30-an biasanya ada flek, usia di
atasnya lagi mulai ada tanda-tanda penuaan. Ada flek bisa dibantu dengan
injeksi seperti ini. Kapanpun bisa. Masalahnya kondisi kulit tidak
ditentukan umur. Tergantung gaya hidup,” jelas dr. Reinis.
Menurut dr. Reinis, prosedur suntik kromosom ini tidak hanya dapat
dilakukan terhadap pasien wanita, namun juga para pria. Sebab, saat ini
sudah banyak kaum pria yang memperhatikan dan begitu peduli dengan
penampilan. Sehingga, para pria pun diperbolehkan untuk melakukan
prosedur suntik kromosom.
No comments:
Post a Comment