 Hampir setiap tahun,  lomba robot di kalangan mahasiswa selalu menantang peserta merancang  robot pemadam api. Kenyataannya, di negara manapun bahkan di kompetisi  tingkat dunia, robot pemadam api memang menjadi standar perlombaan robot  selama bertahun-tahun. Lomba tersebut juga menjadi ajang regenerasi.
Hampir setiap tahun,  lomba robot di kalangan mahasiswa selalu menantang peserta merancang  robot pemadam api. Kenyataannya, di negara manapun bahkan di kompetisi  tingkat dunia, robot pemadam api memang menjadi standar perlombaan robot  selama bertahun-tahun. Lomba tersebut juga menjadi ajang regenerasi.Namun,  bukan berarti penelitian robotika statis karena lomba yang dilakukan  dari tahun ke tahun terkesan monoton. Memadamkan api hanyalah objek atau  sasaran saja, sementara di balik pengembangan robot banyak hal yang  dilakukan dari perancangan hardware, pemilihan komponen dan material,  desain, hingga algoritma program.
Tantangan membuat robot tidak  hanya berhenti pada robot pemadam api. Kemampuan mahasiswa Indonesia pun  terus terasah. Misalnya seperti yang dilakukan Tim Divisi Robotika  Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung. Para mahasiswa di sana  diasah menciptakan robot-robot yang beragam kemampuannya. Selain robot  pemadam api, juga ada robot pemanjat.
Sejumlah kompetisi robotika  tingkat dunia berhasil dimenangkan. Terbukti, Tim Unikom, Bandung,  berhasil meraih dua medali emas dalam ajang "8th Annual Robogames" yang  digelar di San Mateo, California, Amerika Serikat, pada 15-17 April  2011. Dua medali emas masing-masing untuk kategori "Fire Fighting" dan  "Ribbon Climber". Di ajang ini ada lima kategori yang dilombakan yakni  "Mech Wars", "Sumo 3 kg", "Ribbon Climber", "Fire Fighting", dan  "Maze/MicroMouse". Tidak main-main yang dikalahkan adalah para pembuat  robot asal Amerika Serikat.
Kategori robot pemanjat pita merupakan  kali pertama yang diikuti tim Unikom dan langsung menang. Tahun lalu,  tim Unikom hanya mengikuti kategori "Fire Fighting" dan tahun ini dan  juga mendapat medali emas. Kemenangan ini mengagumkan karena Robogames  merupakan salah satu ajang kompetisi robot terbesar di  dunia.
Tim  Unikom yang berangkat ke AS bersama pembimbingnya, Yusrila Yeka  Korlooza adalah Hari Saffarudin Ariyani, Taufiq Nuzwir Nizar, dan Ridyan  Ardiyan. Dalam kesempatan itu Yusrila yang juga dosen di Unikom  berkesempatan menyampaikan presentasi berjudul "The MFIBVP Computation:  Precision vs Response Time Trade-Off" kepada peserta.
Kemenangan  di Robogames merupakan prestasi kedua yang dicapai tim robot Unikom.  Sebelumnya, dalam kompetisi robot Trinity College Fire Fighting Home  Robot Contest di Hartford, Connecticut, AS, 9-10 April 2011, tim yang  sama juga menggondol tiga juara. Tiga robot buatan mahasiswa Unikom  menang juara pertama untuk kategori RoboWaiter, juara pertama level  advanced, serta juara pertama pada level standar.
 
No comments:
Post a Comment