Tuesday 21 October 2014

Nabi Adam Turun ke Bumi Atas Izin Allah SWT Q.S. (2) : 30


Bismillahirrahmanirrahiim 

Assalamualaikum,, :) Didieu Wae! Dalam postingan pertama ini, saya akan mencoba mengutarakan atau mengungkapkan pemikiran saya tentang salah satu ayat yang terdapat dalam kitab suci umat Islam yaitu Al-Qur’an. Ayat yang kali ini akan saya bahas adalah Q.S. Al-Baqarah (2) : 30, ayat yang menceritakan tentang keinginan Allah SWT tentang keinginan-Nya dalam menciptakan seorang manusia yang akan menjadi seorang khalifah atau pemimpin di muka bumi.
 
           
MENURUT Didieu Wae! Dalam ayat diatas terdapat arti dan maksud tersembunyi mengapa pada akhirnya Nabi Adam a.s. diturunkan ke muka bumi. Mungkin banyak dari kita berpendapat bahwa “jika” seandainya setan tidak menggoda Nabi Adam a.s. mungkin sampai saat ini kita (manusia) bisa hidup di surga dengan tenang, nyaman, dan memiliki kenikmatan akhirat yang tiada ujungnya tersebut.
Tapi sejarah bercerita lain, pada akhirnya Nabi Adam a.s. berhasil digoda oleh setan lalu diturunkan oleh Allah SWT ke muka bumi dan anak cucu Nabi Adam a.s. –pun juga tinggal di bumi ini juga. Allah SWT memang telah mengizinkan setan agar bisa menggoda Nabi Adam a.s. dan anak cucu-nya sampai hari kiamat, jadi sangat tidak heran mengapa setan bisa menggangu Nabi Adam a.s. meskipun sedang berada di surga.

Dalam Q.S. Al-Baqarah (2) : 30 ini secara tidak langsung Allah SWT telah memberitahu kita, bahwa sebenarnya Nabi Adam (manusia) ‘memang’ akan ditempatkan di bumi, dan semua yang terjadi di bumi atau bahkan di alam semesta ini-pun adalah memang kehendak-Nya atau atas izin-Nya. Jadi sangat tidak heran jika Nabi Adam bersama Siti Hawa bisa digoda oleh setan lalu diturunkan ke bumi. 

Mari kita simak arti dari ayat diatas berikut ini :
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah (manusia) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

Dari kata-kata yang diucapkan oleh para mailaikat, kita bisa tahu bahwa ada makhluk sebelum Nabi Adam yang membuat kerusakan dan menumpahkan darah di bumi namun dimusnahkan dan digantikan oleh Nabi Adam (InsyaAllah akan jadi pembahasan di artikel selanjutnya).

Dan Allah SWT berkata "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka BUMI", dari perkataan Allah SWT tersebut dapat diketahui bahwa Allah SWT akan menciptakan manusia dan memang akan ditempatkan di bumi. Namun, MENURUT Didieu Wae! Allah SWT membuat sebuah alur cerita atau proses bagaimana seorang Nabi Adam dapat turun ke bumi, sehingga dapat menjadi sebuah sejarah atau ilmu yang berguna untuk kita semua.

Allah SWT menciptakan setan dari api dan pasti Allah SWT juga tahu bahwa setan mempunyai sifat pembangkang, sombong, dan merasa diatas segalanya. Dan usaha setan menggoda Nabi Adam-pun juga pasti atas izin-Nya. Larangan Allah SWT yaitu Nabi Adam tidak boleh memakan buah quldi bahkan mendekati-pun dilarang, sehingga ini menjadi celah setan untuk menggoda Nabi Adam.

Namun, beberapa kali mencoba menggoda Nabi Adam untuk memakan buah tersebut, setan selalu gagal sampai pada akhirnya diciptakannya-lah Siti Hawa yang berasal dari tulang rusuk Nabi Adam. Secara tidak langsung Allah SWT memberikan cobaan kepada Nabi Adam bukan dari setan melainkan dari Siti Hawa. Cobaan tersebut berupa godaan setan yang menggoda Siti Hawa untuk memakan buah tersebut, lalu Siti Hawa mengajak Nabi Adam untuk memakan buah quldi dan berhasil-lah keduanya tergoda oleh godaan setan, karena tergodanya mereka lalu mereka berdua diturunkan ke bumi.

Jika kita sadar tentu saja semua kejadian tersebut atas izin Allah dan pasti Allah sudah tahu karena Allah Maha Menghendaki dan Maha Tahu. Berdasarkan diatas juga dapat kita ketahui alasan mengapa di neraka nanti lebih banyak kaum wanita, dan juga alasan mengapa wanita lebih sering ‘kerasukan’ atau ‘kesurupan’.

Dapat disimpulkan dari Q.S. Al-Baqarah (2) : 30 ini bahwa Allah SWT memang sengaja menurunkan Nabi Adam di muka bumi melalui alur cerita atau proses untuk menjadikannya (manusia) seorang khalifah yang menegakkan hukum-hukum Allah di muka bumi ini.

Artikel diatas adalah hasil pemikiran dari penulis jadi mohon perbaikkan, koreksi, komentar, opini, rekomendasi, suka, saran, dan tanggapan dari para pembaca karena sangat berguna untuk Didieu Wae! Sekian dari artikel saya, Terima Kasih Wassalam. :)

No comments: