Thursday 30 October 2014

Pengertian dan Contoh Nyata Decision Support System (DSS)



Assalamualaikum, kali ini didieuwae akan menjelaskan artikel tentang Decision Support System (DSS). Semoga dapat berguna bagi pengetahuan kita semua.

Dalam proses manajemen teknologi sangatlah membantu dalam proses kerja seorang manajer, karena itu terciptalah Decision Support System (DSS). Decision Support System (DSS) merupakan sebuah sistem yang di tujukan untuk mempermudah atau mempercepat seorang manager dalam mengambil suatu keputusan. DSS merupakan sebuah komputer berbasis sistem informasi yang mendukung bisnis maupun organisasi pengambilan keputusan.
DSS pada tahun 1971, istilah DSS sendiri diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton, keduanya professor MIT. Mereka merasa perlunya suatu kerangka kerja untuk mengarahkan aplikasi computer kepada pengambilan keputusan manajemen dan mengembangkan apa yang telah dikenal sebagai Gorry and Scott Morton Grid.
Sesuai dengan namanya DSS atau Sistem Penunjang Keputusan tujuan yang dicapai dari DSS adalah membantu manajer untuk membuat keputusan dalam memecahkan suatu masalah semi-terstruktur. Juga meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer.
Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem tersebut harus:
(1) Sederhana
(2) Mudah untuk dikontrol
(3) Mudah beradaptasi
(4) Lengkap pada hal-hal penting
(5) Mudah digunakan

Dalam pengambilan keputusan terdapat beberapa langkah – langkah yang harus dilewati sebelum mengambil suatu keputusan.
1.     Intelligence = kegiatan untuk mengenali masalah, kebutuhan atau kesempatan
2.     Design = cara-cara untuk memecahkan masalah / memenuhi kebutuhan
3.     Choice = memilih alternatif keputusan yang terbaik
4.     Implementasi yang disertai dengan pengawasan dan koreksi yang diperlukan

Komponen yang ada pada DSS, yaitu :
1.  Data Management. Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management Systems (DBMS).
2. Model Management. Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang diperlukan.
3.   Communication (dialog subsystem). User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka.
4.    Knowledge Management. Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.

Contoh dari DSS adalah untuk penanganan jalan Lintas Timur Sumatera
Jaringan jalan utama di Pulau Lintas Timur Sumatera dibentuk oleh tiga jalan utama yaitu Lintas Timur, Lintas Tengah dan Lintas Barat. Pada Jalan Lintas Timur Sumatera, banyak terdapat ruas jalan dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat yang sewaktu-waktu berpotensi terputus.

Kerusakan jalan yang progresif terjadi karena terlambatnya penanganan perbaikan dan terbatasnya dana. Selama ini penanganan Jalan Lintas Timur dilakukan secara manual sehingga diperlukan sistem informasi yang membantu penanganan dalam membuat sebuah keputusan.

            Akhirnya karena berkembangnya teknologi terciptalah aplikasi LTDSS (Lintas Timur Decision Support System) merupakan aplikasi Decision Support System (DSS) untuk penanganan jalan Lintas Timur Sumatera. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Visual Basic 6.0, Ms. Access 2000 dan Crystal Reports 8.5.

Aplikasi LTDSS membutuhkan input berupa data ruas, data seksi, data kondisi, data lalu lintas, data perencanaan serta data biaya. Proses yang dilakukan mengacu pada MAK (Metode Analisis Komponen). Output yang dihasilkan berupa alokasi dana tiap propinsi dan jenis penanganan jalan untuk tiap ruas serta dapat diketahui umur layan dari jalan yang ditinjau. Aplikasi ini lebih mirip seperti GPS, namun lebih terspesifikasi untuk daerah Sumatra.

Contoh kedua dari DSS adalah Aplikasi DSS untuk peningkatan  produktivitas  Hotel Bintang 3 di Surabaya menggunakan AHP dan OMAX  Produktivitas atau perbandingan antara input dan output merupakan salah satu alat yang berpengaruh dalam menentukan profitabilitas dan daya saing dalam perusahaan.

Hotel perlu melakukan pengukuran produktivitas kerja supaya dapat bertahan dan bersaing dalam efisiensi dan efektivitas dengan hotel-hotel yang lain.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi tersebut, maka perlu adanya suatu sistem yang dapat membantu dalam mengukur produktivitas kerja dari departemen-departemen yang ada.

Aplikasi dari sistem tersebut adalah sebuah aplikasi DSS dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Proccess (AHP) untuk pembobotan dan Objectives Matrix (OMAX) untuk pengukuran produktivitas. Hasil dari aplikasi yang dibuat adalah berupa informasi mengenai kriteria-kriteria apa saja yang mempengaruhi kinerja hotel. Sehingga hal tersebut dapat membantu seorang manajer dalam mengambil sebuah keputusan.

Contoh ketiga dari DSS adalah sebuah aplikasi untuk kelayakan proposal kredit Bank Rakyat Indonesia, Sekarang ini karena banyaknya perusahaan ataupun pengusaha yang mengajukan kredit ke Bank membuat bank tersebut harus lebih meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah.

Sebagai contoh : Pemberian Kredit Bank Rakyat Indonesia dimana BRI memberikan kredit kepada debitur tetapi melalui proses yang harus dilalui. Penyaluran kredit yang berhasil akan membawa keuntungan yang besar bagi bank. Oleh karenanya BRI harus benar-benar hati-hati dalam menyalurkan kreditnya. Sebelum menyalurkan kredit kepada seorang calon debitor, BRI harus menilai dulu kelayakan proposal kreditnya.

            Dengan adanya perkembangan teknologi komputer di bidang sistem informasi dirancanglah suatu Sistem Pendukung Keputusan Spesifik (Specific Decision Support Systems) SDSS yang dirancang dengan cara cepat (Quick Hit) dan pendekatan secara interaktif.

Rancangan SDSS (Specific Decision Support Systems) ini menggunakan perangkat lunak Clipper 5.2 sebagai DSS Tools atau peralatan DSS-nya.
Berdasarkan hasil uji coba sistem, dapat disimpulkan bahwa aplikasi SDSS ini sangat membantu dan memudahkan pihak pengambil keputusan dalam tugasnya menilai layak atau tidaknya proposal kredit tersebut.

No comments: